This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 15 September 2020

Kuliah umum Level 4 Berbagi Hari Ke 2

Alhamdulillah telah mengikuti kuliah umum pembatik level 4 sungguh menginspirasi bagi dunia pendidikan khususnya bagi pendidik dari segalajenjang.
Dengan tema: "Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar" 
Pada tanggal 15 september 2020. 
Pukul 08.00 WIB - 14.40 
Bersama 3 pemateri yang luar biasa di  dunia pendidikan.
1. CHARLES BONAR SIRAIT, S.E.,M.M dengan materi:  (KIAT SUKSES BAGI PARA PENDIDIK UNTUK BERKOMUNIKASI DENGAN PUBLIK)

2. BUTET MANURUNG( Aktivis pendidik dan pendiri sekolah rimaba) dengan materi: MOTIVASI GURU DALAM MENDIDIK:  BELAJAR DALAM MENGAJAR.

3. Dr. IWAN SYAHRIL, Ph.D( dirjen GTK) dengan materi: 
( KEBIJAKAN PENDIDIKAN TERKAIT GURU DAN TENAGA PENDIDIK) 

Semoga ini bukan yang terakhir untuk mendengar inspirasi  yang luar biasa dari beliau.

Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia

#MerdekaBelajar #NadiemMakarim #PembaTIK2020 #pembatiklevel4 #RumahBelajar #tributetohendriwidiatmoko #guruberbagi #gurupenggerak

Senin, 14 September 2020

PRMBUKAAN PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2020

Alhamdulillah dapat mengikuti kegiatan Kuliah Umum sekaligus Pembukaan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Level 4 Tahun 2020 yang langsung dihadiri dan dibuka oleh Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mas Nadiem Makarim.

"Bapak Ibu guru sekalian merupakan cikal abakal dari guru-guru penggerak, guru-guru dengan inisiatif dan semangat tinggi untuk terus bekejar-kejaran dengan tuntutan zaman. Saya juga mengapresiasi Bapak dan Ibu guru Duta Rumah Belajar yang telah bekerja keras selama ini yang telah menjadi contoh di daerah masing-masing dalam melakukan inovasi pembelajaran. Saya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan terus mendukung Bapak dan Ibu semua."
- Mendikbud Nadiem Makarim -

Selamat kepada Bapak Ibu Peserta PembaTIK Level 4 di seluruh Indonesia...

#hendriawanwidiatmoko
#nadiemmakarim
#kemendikbud
#rumahbelajar
#pembatiklevel42020
#dutarumahbelajar
#pembatikriau

Rabu, 08 Juni 2016

Korelasi Antara Profesinalisme Guru Bahasa Arab Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru

Riska Mala Syari  

adalah putri sulung dari pasangan suami istri Kamal Husin.Nst dan Suripah S.Ag            Jenjang pendidikan yang pertama kali ditempuh oleh penulis adalah Pendidikan ,Sekolah Dasar di SD 019 Slt Panjang, Kemudian penulis melanjutkan studinya MTs PONPES Nurul Hidayah Bantan Tua Bengkalis, Kemudian melanjutkan ke Pendidikan MA PONPES Nurul Hidayah Bantan Tua Bengkalis dan selesai pada tahun 2011, kemudian pada tahun 2012 penulis melanjutkan studi ke Universitas Islam Negeri Sulthan Syarif Kasim Riau Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab.            Berkat do’a, kerja keras serta dukungan penuh dari keluarga, kerabat, dan teman-teman serta bimbingan dari Usth.Dra Zlyana, M.Ag ,  Drs. H. Ahmad Syah MA, dan dosen-dosen PBA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
العلاقة بين كفاءة مدرّس اللغة العربيّة و دافع التعلم لدى الطلاب فى المدرسة المتوسطة  "باب السّلام فكنبارو"
     Korelasi Antara Profesinalisme Guru Bahasa Arab Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru    

 Dan semenjak penulis dinyatakan lulus dalam ujian munaqasyah, penulis berhak menyandang gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).


untuk mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini

DOWNLOAD

by : sugeng pramono

Kamis, 21 Januari 2016

BIARKAN ANANDA ISTIQAMAH AYAH, IBU !!!!......

Duhai, betapa indahnya jika kita bisa membahagiakan orang tua kita. Orang tua yang telah membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Orang tua yang telah mendidik dan merawat kita sedari kecil. Orang tua yang telah mengerahkan segala yang mereka punya demi kebahagiaan kita, anak-anaknya. Terima kasihku yang tak terhingga untukmu wahai Ayah Ibu.


Allah berfirman, yang artinya, “Dan Rabbmu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya.” (Qs. Al Israa’ 23)

Alangkah bahagianya seorang anak yang bisa menjalankan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, dengan mendapatkan dukungan dari orangtuanya.

Akan tetapi, bagaimana jika orang tua melarang kita melakukan kebaikan berupa ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya? Keistiqomahan kita, bahkan bagaikan api yang menyulut kemarahan mereka.

Di antara mereka bahkan ada yang menyuruh pada perbuatan yang dilarang Allah? Bagaimanakah seharusnya sikap kita?

Jika teringat kewajiban kita untuk berbakti pada mereka, terlebih teringat besarnya jasa mereka, berat hati ini untuk mengecewakan mereka. Sungguh hati ini tak tega bila sampai ada perbuatan kita yang menjadikan mereka bermuram durja.

Kaidah Birrul Walidain

Saudariku, durhaka atau tidaknya seorang anak tetaplah harus dipandang dari kacamata syariat. Tak semua anak yang melanggar perintah orang tua dikatakan anak durhaka. Karena ketaatan pada orang tua tidak bersifat mutlak. Tidak sebagaimana ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya yang sifatnya mutlak.

Ada beberapa hal yang sering dianggap sebagai kedurhakaan pada orang tua, padahal sebenarnya bukan. Antara lain:

1. Anak menolak perintah orangtua yang melanggar syariat Islam

Pada asalnya, seorang anak wajib taat pada orangtuanya. Akan tetapi jika yang diperintahkan orang tua melanggar syariat, maka anak tidak boleh mentaatinya. Yaitu jika orang tua memerintahkan anak melakukan kesyirikan, bid’ah dan maksiat. Contoh konkritnya: orang tua memerintahkan anak memakai jimat, orang tua menyuruh ngalap berkah pada kyai A, orang tua menyuruh anak berjabat tangan dengan lelaki bukan mahrom, dll. Maka, saat sang anak menolak hal tersebut tidaklah dikatakan durhaka. Bahkan ini termasuk bakti kepada orang tua karena mencegah mereka dari perbuatan haram.

Allah berfirman yang artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Qs. Luqman: 15)

Namun, seorang anak hendaknya tetap menggunakan adab dan perkataan yang baik. Dan terus mempergauli dan mendakwahi mereka dengan baik pula.

2. Anak tidak patuh atas larangan orangtua menjalankan syariat Islam

Tidak disebut durhaka anak yang tidak patuh saat orangtuanya melarang sang anak menjalankan syariat Islam, padahal di saat itu orang tua sedang tak membutuhkannya (misal karena orang tua sedang sakit atau saat keadaan darurat). Contoh konkritnya: melarang anaknya shalat jama’ah, memakai jilbab, berjenggot, menuntut ilmu syar’i, dll.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah wajib mentaati makhluk yang memerintah agar maksiat kepada Allah.” (HR. Ahmad). Dan di dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan pula bahwasanya ketaatan hanya dilakukan dalam perkara yang baik. Maka janganlah engkau melakukan perkara yang haram dengan alasan ingin berbakti pada orang tuamu. Tidak wajib bagimu taat pada mereka dalam bermaksiat pada Allah.

3. Orang tua yang marah atas keistiqomahan dan nasihat anaknya

Seorang anak wajib menasihati orang tuanya saat mereka melanggar syariat Islam. Apabila orang tua sakit hati dan marah, padahal sang anak telah menggunakan adab yang baik dan perkataan yang lembut, maka hal ini tidak termasuk durhaka pada orang tua.

Saat gundah menyapamu, …
Bagaimana ini, aku telah membuat orang tuaku marah? Padahal bukankah keridhaan Allah bergantung pada keridhaan kedua orang tua. Kemurkaan Allah, bergantung pada kemurkaan kedua orang tua (HR. Tirmidzi)?
Saudariku, marahnya orang tua atas keistiqomahan dan nasihat anak, tidaklah termasuk dalam hadits di atas. Hadits di atas tidak berlaku secara mutlak, kita tetap harus melihat kaidah birrul walidain.

Ingatlah saat Nabi Ibrahim menasihati ayahnya, “Wahai ayahku, janganlah kamu menyembah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu durhaka kepada Allah Yang Maha Pemurah.” (Qs. Maryam: 44). Orang tua yang menolak kebenaran Islam kemudian mendapat nasihat dari anaknya, kemungkinan besar akan marah. Tapi sang anak tetap tidak dikatakan durhaka.

Saudariku, bila orangtuamu marah atas keistiqomahanmu, maka ingatkan dirimu dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam“Siapa yang membuat Allah murka karena ingin memperoleh ridha manusia, maka Allah akan murka padanya dan Allah menjadikan orang yang ingin ia peroleh ridhanya dengan membuat Allah murka itu akan murka padanya. Dan siapa yang membuat Allah ridha sekalipun manusia murka padanya, maka Allah akan ridha padanya dan Allah menjadikan orang yang memurkainya dalam meraih ridha Allah itu akan ridha pula padanya, sampai-sampai Allah akan menghiasi si hamba dan menghiasi ucapan dan amalannya di mata orang yang semula murka tersebut.” (HR. Ath Thabrani)

Subhanallah. Perhatikanlah hadits di atas! Ketika engkau menaati orang tuamu dalam bermaksiat pada Allah, agar orang tuamu ridha. Sedangkan sebenarnya Allah Murka padamu. Maka, bisa jadi Allah justru akan membuat orang tuamu tetap murka pula kepadamu. Meski engkau telah menuruti keinginan mereka.
Dan sadarkah engkau, saat engkau menuruti mereka dalam perbuatan maksiat pada Allah, maka sejatinya perintah mereka akan terus berlanjut. Tidakkah engkau khawatir Allah akan murka pada orangtuamu disebabkan mereka terus memerintahkanmu bermaksiat kepada-Nya.

Saudariku, bukankah hati kedua orang tuamu berada di genggaman Allah. Maka, yang terpenting bagimu adalah berusahalah meraih ridha Allah dengan keshalihan dan keistiqomahanmu. Semoga dengan demikian Allah Ridha padamu. Semoga Allah menghiasi ucapan dan amalan kita sehingga orang tua kita pun –bi idznillah– akhirnya ridha kepada kita.

Akhlaq Mulia, Penarik Hati yang Banyak Dilalaikan

Ustadz Abdullah Zaen, Lc dalam bukunya 14 Contoh Praktek Hikmah dalam Berdakwah berkata, “Kerenggangan antara orangtua dan anak itu seringkali terjadi akibat ‘benturan-benturan’ yang terjadi dampak dari orang tua yang masih awam memaksa si anak untuk menjalani beberapa ritual yang berbau syirik, sedangkan si anak berpegang teguh dengan kebenaran yang telah ia yakini. Akhirnya yang terjadi adalah kerenggangan di antara penghuni rumah tersebut. Hal itu semakin diperparah ketika si anak kurang bisa mencairkan suasana dengan mengimbangi kesenjangan tersebut dengan melakukan hal-hal yang bisa membahagiakan orangtuanya. Padahal betapa banyak hati orang tua -bi idznillah- yang luluh untuk menerima kebenaran yang dibawa si anak bukan karena pintarnya anak beragumentasi, namun karena terkesannya sang orang tua dengan akhlak dan budi pekerti anaknya yang semakin mulia setelah dia ngaji!! Penjelasan ini sama sekali tidak mengecilkan urgensi argumentasi yang kuat, namun alangkah indahnya jika seorang muslim apalagi seorang salafi bisa memadukan antara argumentasi yang kuat dengan akhlak yang mulia!.”

Maka, akhlaq yang mulia adalah jalan terdekat menuju luluhnya hati orangtua. Anak adalah mutiara hati orang tua. Saat mutiara itu bersinar, hati orang tua mana yang tidak menjadi terang.

Percaya atau tidak. Kedekatanmu kepada mereka, perhatianmu, kelembutanmu, bahkan hanya sekedar wajah cerah dan senyummu di hadapan mereka adalah bagaikan sinar mentari yang menghangatkan hati mereka.

Sayangnya, banyak dari kita yang justru melalaikan hal ini. Kita terlalu sibuk dengan tuntutan kita karena selama ini orangtua-lah yang banyak menuruti keinginan kita. Seakan-akan hanya orangtua-lah yang wajib berlaku baik pada kita, sedang kita tidak wajib berbuat baik pada mereka. Padahal, kitalah sebagai anak yang seharusnya lebih banyak mempergauli mereka dengan baik.

Kita pun terlalu sibuk dengan dunia kita. Juga sibuk dengan teman-teman kita. Padahal orang tua hanya butuh sedikit perhatian kita. Kenapakah kita begitu pelit mengirimkan satu sms saja untuk menanyakan kabar mereka tiap hari? Sedangkan berpuluh-puluh SMS kita kirimkan untuk sekadar bercanda ria dengan teman kita.

Kemudian, beratkah bagi kita untuk menyenangkan mereka dengan hadiah? Janganlah engkau remehkan meski sekedar membawa pulang oleh-oleh seplastik singkong goreng kesukaan ayah atau sebungkus siomay favorit ibu. Harganya memang tak seberapa, tapi hadiah-hadiah kecil yang menunjukkan bahwa kita tahu apa kesukaan mereka, apa yang mereka tak suka, dan apa yang mereka butuhkan, jauh lebih berharga karena lebih menunjukkan besarnya perhatian kita.

Dakwahku, Bukti Cintaku Kepada Ayah Ibu…

Hakikat kecintaan kita terhadap seseorang adalah menginginkan kebaikan bagi dirinya, sebagaimana kita menginginkan kebaikan bagi diri kita sendiri. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam“Tidak akan sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sehingga dia mencintai bagi saudaranya sebagaimana dia mencintai bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maka, wujud kecintaan kita kepada orangtua kita adalah mengusahakan kebaikan bagi mereka.
Tahukah engkau kebaikan apa yang dimaksud?

Seorang ayah telah berbuat baik kepada anaknya dengan pendidikan dan nafkah yang diberikan. Sedangkan ibunya telah merawat dan melayani kebutuhan anak-anaknya. Maka sudah semestinya anaknya membalas kebaikan tersebut. Dan sebaik-baik kebaikan adalah mengajak mereka kepada kebahagiaan dan menyelamatkan mereka dari api neraka. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu.” (Qs. At Tahrim 6)

Saudariku, jika engkau benar-benar mencintai orangtuamu, maka jadikanlah dakwahmu sebagai bakti terindahmu kepada mereka. Ingatlah lagi mengenai dakwah Nabi Ibrahim kepada orangtuanya. Bakti pada orang tua sama sekali tidak menghalangi kita untuk berdakwah pada mereka. Justru karena rasa cintalah, yang membuat kita menasihati mereka. Jika bukan kita, maka siapakah lagi yang akan mendakwahi mereka?

Apakah harus dengan mengajak mereka mengikuti kajian? Jika bisa, alhamdulillah. Jika tidak, maka sesungguhnya ada banyak cara yang bisa engkau tempuh agar mereka bisa mengetahui ilmu syar’i dan mengamalkannya.

Jadilah engkau seorang yang telaten dan tidak mudah menyerah dalam berdakwah kepada orang tuamu.
Ingatlah ketika engkau kecil. Ketika engkau hanya bisa tidur dan menangis. Orangtuamulah yang mengajarimu, mengurusmu, memberimu makan, membersihkanmu dan memenuhi kebutuhanmu. Ketika engkau mulai merangkak, kemudian berdiri, dengan sabar orangtuamu memegang tanganmu dan melatihmu. Dan betapa senangnya hati orangtuamu melihat langkah kaki pertamamu. Bertambah kesenangan mereka ketika engkau berjalan meski dengan tertatih-tatih. Saat engkau telah bisa berlari-lari, pandangan orangtuamu pun tak lepas darimu. Menjagamu dari melangkah ke tempat yang berbahaya bagimu.

Ketika engkau mulai merasa letih berdakwah, ingatlah bahwasanya orangtuamu telah membesarkanmu, merawatmu, mendidikmu bertahun-tahun tanpa kenal lelah.

Ya. Bertahun-tahun mereka mendidikmu, bersabar atas kenakalanmu… Maka mengapakah engkau begitu mudahnya menyerah dalam berdakwah kepada mereka? Bukankah kewajiban kita hanyalah menyampaikan, sedangkan Allah-lah Yang Maha Pemberi Hidayah. Maka teruslah berdakwah hingga datang waktunya Allah Membuka hati kedua orangtua kita.

Landasi Semuanya Dengan Ilmu

Seorang anak dengan sedikit ilmu, maka bisa jadi ia akan bersikap lemah dan mudah futur (putus asa) saat menghadapi rintangan dari orangtuanya yang sudah banyak makan garam kehidupan. Bahkan, ia tidak bisa berdakwah pada orang tuanya. Sedangkan seorang anak yang ilmunya belum matang, bisa jadi ia bersikap terlalu keras. Sehingga orangtuanya justru makin antipati dengan dakwah anaknya.

Maka, bekalilah dirimu dengan ilmu berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah berdasarkan pemahaman yang benar, yaitu pemahaman salafush shalih. Karena dengan ilmulah seorang mampu bersikap bijak, yaitu mampu meletakkan segala sesuatu pada tempatnya.

Dengan ilmulah kita mengetahui hukum dari permasalahan yang kita hadapi dan bagaimana solusinya menurut syariat. Dengan ilmulah kita mengetahui, pada perkara apa saja kita harus menaati orang tua. Pada perkara apa sebaiknya kita bersikap lembut. Dan pada perkara apakah kita harus teguh layaknya batu karang yang tetap berdiri tegak meski berkali-kali dihempas ombak. Dan yang tidak kalah pentingnya kita bisa berdakwah sesuai dengan yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.

Maka tidak benar jika saat terjadi benturan sang anak justru berputus asa dan tidak lagi menuntut ilmu syar’i. Padahal dia justru sangat butuh pada ilmu tersebut agar dapat menyelesaikan permasalahannya. Saat terjadi konflik dengan orang tua sehingga engkau kesulitan mendatangi majelis ilmu, usahakanlah tetap menuntut ilmu meski hanya sekedar membaca buku, mendengar rekaman kajian atau bertanya kepada ustadz. Dan segeralah kembali ke majelis ta’lim begitu ada kesempatan. Jangan lupa! Niatkanlah ilmu yang kau cari itu untuk menghilangkan kebodohan pada dirimu dan orang lain, terutama orangtuamu. Karena merekalah kerabat yang paling berhak atas dakwah kita.

Karena itu, wahai saudariku…
Istiqomahlah!
Dan bingkailah keteguhanmu dengan ilmu dan amal shalih
Hiasilah dirimu di depan orangtuamu dengan akhlaq yang mulia
Tegar dan sabarlah!
Tegarlah dalam menghadapi rintangan yang datang dari orangtuamu.
Dan sabarlah dalam berdakwah kepada orang tuamu
Tetap istiqomah dan berdakwah. Sambil terus mendoakan ayah dan ibu
Hingga saat datangnya pertolongan Allah…
Yaitu saat hati mereka disinari petunjuk dari Allah
insyaa Allah

Teriring cinta untuk ibu dan bapak…
Semoga Allah Mengumpulkan kita di surga Firdaus-Nya. Amiin.

Maraaji’:

  1. Durhaka kepada orang Tua oleh ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, majalah Al Furqon edisi 2 Tahun IV
  2. 14 Contoh Praktek Hikmah Dalam Berdakwah, Ustadz Abdullah Zaen, Lc.
  3. Kajian Bahjah Qulub Al Abroroleh ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar, tanggal 4 November 2007


Rabu, 29 April 2015

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR

Pengertian Hasil BelajarHasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimilikisiswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya. Daripengertian tadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.
Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal, kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapaidan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 1990:22).Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :

1.Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

2.Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1.Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.
2.Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
3.Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaatuntuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri danmengembangkan kreativitasnya.
4.Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.
5.Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua jenis saja, yaitu faktor intern dan ekstern. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.

I.Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibahas menjadi tiga faktor, yaitu : faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

1.Faktor Jasmaniah
a)Faktor kesehatan
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah.
b)Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.

2.Faktor Psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah : intelegensi, perhatian,minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
a)Intelegensi
Menurut J. P. Chaplin, intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsepyang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
b)Perhatian
Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.
c)Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sfatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.
d)Bakat
Bakat atau aptitude menurut Hillgard adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan lebih cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurang/tidak berbakat di bidang itu.
e)Motif
Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yangmenjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorong.
f)Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis, dengan otaknya sudah siap untuk berpikirabstrak, dan lain-lain. Kematangan belumberarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
g)Kesiapan
Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seeseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapanini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

3.Faktor Kelelahan
Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlahat denngan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena terjadi kekacauan substansi pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dankebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi, seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja.Kelelahan baik secara jasmani maupun rohani dapat dihilangkan dengan cara-cara sebagai berikut :
1.Tidur;
2.Istirahat;
3.Mengusahakan variasi dalam belajar, juga dalam bekerja;
4.Menggunakan obat-obatan yang bersifat melancarkan peredaran darah, misalnya obat gosok;
5.Rekreasi dan ibadah teratur;
6.Olahraga secara teratur;
7.Mengimbangi makan dengan makanan yeng memenuhi syarat-syarat kesehatan,misalnya yang memenuhi empat sehat lima sempurna;
8.Jika kelelahan sangat serius cepat-cepat menghubungi seorang ahli, misalnyadkter, psikiater, konselor, dan lain-lain.1(54-60)

II.Faktor eksternal
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

1)Lingkungan sosial
a)Lingkungan sosial sekolah,
seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajarlebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.
b)Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan yang belum dimilikinya.
c)Lingkungan sosial keluarga.
Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga(letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

2)Lingkungan nonsosial.
a)Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.
b)Faktor instrumental,
yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama,hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga, dan lain sebagainya. Kedua,software,seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabus, dan lain sebagainya.
c)Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa).
Faktor ini hendaknyadisesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karenaitu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai materipelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.2 (26-28)

Sabtu, 24 Januari 2015

never stop trying



My Name is riska  
My name is riska, full name riska mala syari Nst, cukup panjang untuk diingat bukan ? tidak semua orang bisa mengingat nama ku yang panjang ini dengan mudah termasuk diriku sendiri, waktu memperkenalkan diri masa SD,  aku cuman bisa mengingat nama RISKA.  Kalau ditanya oleh guru “ nama pnajang nya ? “  aku hanya menjawab “cuman riska” , only riska hal yang buruk bukan.
Aku bertanya-tanya  apa makna nama sepanjang itu padahal yang digunakan bukankah hanya riska saja? Dimana –mana orang menyapa ku dengan riska,, bulum ada yang memanggilku dengan nama lain mala, lala, saari, riri dan lain. Aku penasaran akhirnya ku bertanya kepada ayah ku, katanya sih, itu singkatan nama ayah, ibuk, dan adik laki-laki ku,
RISKA MALA SYARI Nst. Perpaduan antara riska dan mala ternyata ada nama ayah ku KAMAL HUSIN Nst , kemudian SYARI itu kan nama ibu ku SYARIFAH, kemudian riska ada nama adik laki-laki ku disitu M. Rizki Hidayat Nst, nama yang unik bukan? Upssss satu lagi Nst itu nama warisan turun temurun he he he   / marga.
Setiap orang pasti memiliki hari yang special dalam hidupnya, layaknya aku, aku juga memiliki hari yang special, 21 bulan januari 1993, dimana hari itu Allah memilih ku untuk lahir ke dunia ini, melihat dunia, mendengarkan asma’ Allah yang dilantunkan oleh Ayahanda ku.  Mulai hari itu,  aku mulai menjalani liku-liku kehidupan yang fana ini.



Kenapa?.........

Setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan yang berbeda-beda, bentuk yang berbeda-beda, begitulah keragaman ciptaan Allah SWT , ini merupakan bukti yang sangat kuat bahwa Allah itu maha kuasa atas segalanya. Aku dilahirkan dengan kemampuan yang tidak begitu pintar pas-pasan, ketika sekolah aku ingin seperti mereka,  setiap semester menyandang juara kelas.  Kelas V SDN 113 kota Jambi  aku hanya melihat orang tersenyum untuk hasil yang mereka raih, tapi jika aku melihat kebawah, aku juga tidak terlalu bodoh, pemikiran ini yang menarik bibir ku untuk tersenyum. Tapi sama saja aku merasa kecewa dengan diriku, tat kala aku mengingat ayah dan ibu ku, kasihan beliau harus kerja siang malam, meneteskan keringatnya unutk ku, tapi aku tak bisa mengusap keringatnya aku hanya bisa berkata” aku sedih “  sambil meneteskan air mata tak ada kata-kata yang bisa aku ucapkan lagi, aku sudah berusaha, tapi....  apa yang bisa aku berikan untuk mereka, kira-kira apa yang bisa aku hasilkan untuk ortu ku, 10 tahun yang akan datan,g apakah taqdir ku akan seperti ini terus?
Andai aku bisa melihat masa depan, aku pasti tau apa yang akan ku lakukan sekarang.
Aku tersentak dari lamunan ku, seorang teman ku menyapa ku” riska ... acara dah selasai baleklah lagi nunggu apo lagi”  aku mengangguk dan segera pulang bersama teman ku. Sesampainya dirumah, selayaknya orang tua pasti bertanya “ dapat juara berapo ka? Emmmmm tk do lh mak biaso pon, jawab ku, mamak ku melihat rapor ku, “  juara 4, bagus ni ka, hari ni juara 4 besok  ditingkatkan lagi, bersyukurlah”  dorongan dan nasihat selalu beliau berikan, agar aku menjadi yang terbaik memang tidak ada yang bisa menjadi penawar kesediahan dalam hidup ini selain ortuku.  Beliau selalu menumbuhkan harapan untuk ku, disaat aku sedih beliau mampu menghapus kesediahan itu, disaat aku kecewa beliau mampau menepiskan kekecewaan menjadi harapan baru yang tak pernah pudar, saat aku terjatuh beliau membuatku berdiri lagi, saatku gagal beliau memeberikan ku samangat uatuk bangkit lagi, saat ku kalah beliau selalu berkata ayo coba lagi , beliau selalu mengingatkan ku NEVER STOP TRYING , jangan pernah berhenti berusaha.
Kata” jangan pernah berputus asa itu membuat ku bersemangat lagi. Menata langkah baru, tekat baru, mencoba lagi, bangkit lagi, berdiri lagi,  dengan harapan yang tak pernah pupus.s
Pagi itu awal mula masuk sekolah, disambut dengan pelajaran bahasa inggris “It is a pencil, it is a book,” dengan suara yang lantang buk leli mengajar bahasa inggris, kemudian siswa –siswa mengikutinya dengan seksama , “wahat it is “,  kata –kata itu yang selalu di ucapkan oleh beliau,  sebenarnya bosan, dan kurang berminat, bahasa inggris yang membosankan, pantes aja nilai laporku yang paling rendah mata pelajaran bahasa inggris.  Tiba-tiba “You are wahat it is ? “ buk leli  menunjuk ke arah ku, menyuruhku untuk menjawab pertanyaannya taht is waithboard , dengan gugup aku menjawabnya “ huuuuf hampir saja tak bisa menjawab” . Saat belajar bahasa inggris aku berulang –ulang melihat jam tangan ku, “ kapan ya keluar ?? kapan bel berbunyi? “  BOSSSSAN L akhirnya bel berbunyi hati ku, lega seakan-akan beban ku hilang, sorakan teman-teman kelas baleeeeeek... tepat pukul 13.00 Wib aku telah sampai di rumah.
            Sahelai daun kering jatuh keatas buku, ketika aku membaca buku di bawah pohon,  menyadarkan ku, bahwa sekarang sudah pukul 15.00 Wib,  ternyata sudah satu jam lebih aku duduk didepan rumah dibawah pohon jambu yang rindang. Aku baru teringat akan janji ku  untuk bermain bersama teman-teman. segeraku  simpan buku, selang beberapa menit teman ku pun datang untuk bermain, aku menemui mak ku, meminta izin untuk bermain, lalu aku puun pergi bermain bersama teman-taman ku, memang masa anak-anak itu menyenangkan, bermain dan tertawa bersama teman –teman, legakan tawa anak-anak yang lepas tanpa tersirat didalamnya masalah-masalah kehidupan, layaknya tawa orang dewasa yang tampaknya bahagia tapi didalamya penuh dengan permasalahan, pemikiran, baik dari segi ekonomi, percintaan, pendidikan, keluarga dan lain sebagainya.
            Tiba-tiba terdengar suara sayup-sayup, perlahan-lahan mulai jelas terdengar, memanggil nama ku riska, kaaaa, kaaa, balek ka dah sore  berulang-ulang, sepertinya suara itu tidak asing ditelingaku , O O O UW itu suara ayah memanggil ku untuk pulang, tanpa berpikir panjang aku meninggalkan teman-teman ku, fei, ta, sa, aku pulang ya dengan serentak mereka menjawab yaaaaa
            Beberapa menit aku tiba di rumah aku pun segera menyandang  handuk ku menuju kekamar mandi, kemudian buru-buru ke mesjid untuk belajar mengaji, agama, berasama ust Ali. Ust Ali mengajarkan ku menulis arab aku suka tulisannya bagus dan indah, disamping mengajarkan tulisan beliau juga mngajarkan bahasa arab,  kitaabun “   begitu serunya beliau menulis dengan tulisan yang indah jujur aku lebih suka belajar bahasa arab dari pada bahasa inggris, tapi sayangnya di SD tidak ada pelajaran bahasa arab,.
            Tahun berganti diringi dengan bulan dan hari. Detik akhirku belajar sebagai siswa SD akan segera berakhir, kira –kira sekolah apa yang telah direncanakan oleh ortu ku. Terserah kepada beliau mau kemana aku diarahkan, aku percaya apa yang dipilih ortu itu baik untuk anaknya,  mana ada ortu yang meniginkan anaknya gagal. Kata guru mengajiku begitu, beliau itu juga berkata carilah keridhoaan orang tua, sebelumnya aku tidak paham dengan perkataan itu, tapi atas penjelasan beliau aku paham dan ingin melaksanakannya.
            Setelah mengakhiri masa belajar di SD aku dan keluargu pindah ke Riau di kabupaten Meranti desa alah air, disitu aku menemukan teman baru, suasana baru serba baru, aku sedih harus meninggalkan teman-teman ku di jambi, kapan aku akan bertemu kembali bersama mereka? Apakah setahun lagi, atau dua tahun lagi atau tidak sama sekali, itu teka-teki kehidupan takkan terjawab sekarang.


 Small london
&
Arabic
Bagaikan air yang mengalir tak ada yang bisa melawan arusnya..ini lah kehidupan yang manusia  jalani, hidup mengikuti ketentuan yang telah di gariskan Allah,. Dengan dianugerahkan akal  untuk digunakan dalam mencari ridho’Nya..berijtihad dengan cara menuntut ilmu setinggi tingginya…
Aku melanjutkan pendidikanku di ponpes Nurul Hidayah, memutuskan masuk  MTS yang ada disana di kabupaten Bengkalis,  bantan tua adalah desa dimana ponpesku berdiri…
 walau jauh di seberang pulau, demi cita-cita dan modal ilmu agama yang harus di tambah, kedua orang tuaku memutuskan untuk memasukkan aku di ponpes,, yang kala itu aku masih kecil baru tamat  SD dan harus berpisah dengan mereka yang belum pernah aku rasakan jauh darinya,,aku tak pernah pisah dengan mereka, kemana mereka pergi pasti aku juga ikut,,Hmm..dapat dibayangkan bagaimana cara nya aku bisa hidup mandiri tanpa mereka,,.aku masih kecil tak tahu apa-apa,,bagaimana jika disana aku tidak bisa bertahan?? Apalagi aku sering mendengar kalau di ponpes itu peraturannya ketet sekali, tidak ada jadwal bermain,,belajar belajar dan belajar….bagaimana jika disana teman-temannya jahat-jahat kayak di sinetron-sinetron??? Ih..aku bener-bener takut…tapi aku tak mungkin membantah pada orang tua,,toh ini adalah jalan kebaikan, dan orang tuaku yakin kalau aku pasti bisa…orang tuaku begitu semangat, mengapa aku tidak???? aku buang jauh-jauh rasa takut itu,, aku mencoba ikhlas dan mau memenuhi permintaannya untuk masuk ponpes…aku yakin ini adalah suatu jalan yang Allah telah pilihkan untuk masa depanku…yach aku harus yakin, suatu saat nanti pasti ada kebahagiaan di balik ini semua,,bersusah-susah dahulu bersenang senang kemudian,,man jadda wa jadda , itu lah yang menguatkan aku ,saat ini aku harus belajar dengan keras, tak da lagi waktu untuk main-main sama teman-teman kampung sehabis pulang sekolah dan yang paling sedihnya harus berpisah dari orang yang paling aku sayangi,,ayah dan mak
 dan akhirnya aku telah membuat keputusan dan menerima tawaran orang tua untuk masuk ke ponpes,,,ku lihat mereka sangat gembira sekali,,,aku juga senang melihat mereka bahagia walaupun dalam hati kecilku aku belum 100% yakin,,,dan asal kalian tahu sebenarnya jujur banget aku sangat takut..
lambaian daun kelapa bertautan ditiup angin,,pelan tapi pasti seolah-olah mereka melambaikan tangannya, mengucapkan pesan dan mendoakan kepada ku hati-hati riska kejar cita-cita mu..by-by… lama sekali aku termenung, jauh pikiran ku melayang tak tau kemana…sesaat aku tersentak… ya Allah kuat kan aku…do’aku lirih dalam hati,,,,sambil menunggu jalannya kapal ferri ekpress yang akan mengangkut ku ke bengkalis sesekali aku memandang kesekeliling,,selamat tinggal kampong tercinta,,,aku harus pergi, dan tak bisa lagi aku menyaksikan perubahan-perubahan yang akan terjadi..
pagi itu angin berhembusan kencang sekali, rasanya tulang-tulangku ditusuk-tusuk duri karena dinginnya udara pagi itu,, aku merapat dan memeluk ayah dan mak ku yang ikut mengantar aku ke bengkalis, ,ku peluk ibu ,,ada kehangatan, dan dinginnya angin pagi itu terkalahkan oleh pelukkan ibuku ,,tanpa ku sadari  air mata mengalir dipipi ku, makku yang melihat hanya tersenyum kecil dan aku tau mereka juga sedih berpisah dari ku ,,terlihat dari kedua mata mereka agak sembab dan memerah,,erat sekali aku peluk makku…karna aku tau takkan ada lagi aku bisa merasakan pelukan sehangat ini...andai saja ponpes itu tidak jauh diseberang pulau dan dekat dengan tempat ku tinggal, pasti aku akan senang sekali dan tidak merasakan hal yang sesedih ini..ach…aku terlalu banyak menghayal sesuatu yang tak pasti,….
Ris…”suara lembut mak ku yang masih membiarkan tubuhku bersandar di sampingnya menyadarkan aku, “ya mak…kenapa???” aku menjawab lirih,, “apa yang riska pikirkan?? mak tengok riska diam je dari tadi”.. tanya mak ku “tak de lh mak..”. jawab ku dengan lirih “ riska baik-baik  ya nak disane,,ingat nak jangan melawan same kakak-kakak nye ape lagi same guru-guru kat sane ya nak…riska harus pandai bekawan nak,,jangan sampai riska buat orang sakit hati taw,,,satu lagi jangan banyak main, belajar yang rajin trus ikuti semue peraturan yang ade ya nak jangan nakal taw??” .. tangan makku membelai lembut kepala ku sampai habis nasehat-nasehatnye tak terucap lagi,,,itulah pesan terakhir sebelum kami berpisah,,aku tak bisa menahan kesedihan,.air mata juga tak terbendung lagi, aku mencoba untuk menghentikannya agar makku tak begitu sedih melihat ku,,aku coba tapi tak bisa,,,sentuhan lembut tangannya mengusap air mata yang jatuh di pipiku,, “sudah sudah jangan nangis lagi ya, riska kan sekarang udah besar,, tak payah lah nak sedih-sedih betol besok-besok kalau waktunya libur panjang kan bisa balek,, dah dah nanti tak cantik lagi anak gadis mak ne kalau masih mewek..” “seru mak ku berusaha menghiburku “makkk”..aku merengek manja.. “dah jangan lah macam ini tak baek lah mau menuntut ilmu kok tak ikhlas macam ini..mak ku memujukku dengan bermacam kata-kata hingga akhirnya aku tak menangis lagi… “iye mak aku pasti ingat semua pesan mak”.. aku menatap wajah mak ku…tak terasa perjalanan laut yang aku tempuh berakhir, dan akhirnya sampai juga di negeri tujuan…BENGKALIS NEGERI JUNJUNGAN itu lah semboyan kabupaten ini..    
  Mencoba bagaimana memulai hidup yang baru… sekolah baru,, teman baru  dan pastinya suasana yang baru, walaupun jauh dari ortu, ini adalah  hal yang paling  menyedihkan, tapi demi menuntut ilmu, tak pelah..
Welcome To Pondok Modren Nurul Hidayah (PMNH)  ,,spanduk yang tertulis di gerbang masuk pondok,,, ku lihat sekeliling bangunan pondok,,tidak terlalu megah,,tapi menarik juga kelihatannya,,dan akhirnya mata ku tertuju oleh tulisan yang ada didepan salah satu gedung… “small London” ..hati ku bertanya-tanya apa sih maksud tulisan itu,,
 Apakah kalian tau apa istilah tulisan small London  itu? Itu merupakan istilah di ponpes NH (Nurul Hidayah ). dimana –mana tertulis small london apa sih itu sebanarnya? Aku penasaran sekali,,aku mencoba mencari-cari jawabannya,, Aku bertanya kepada teman sekamar yang ternyata  statusnya sama seperti aku  santri baru, jawabannya dak tau,,,,aku bertambah penasaran,dan  akhirnya aku bertanya kepada kakak kelas, katanya small london itu adalah istilah yang digunakan bahwa ada waktu pada saat itu semua santri wajib menggunakan bahasa inggris, wajib??? Waw aku terperanjat kaget, bagaimana mungkin, aku tak  bisa berbahasa inggris… aku hanya diam mendengar penjelasan kakak,, katanya itu merupakan salah satu cara bagian bahasa untuk mengingatkan santri-santri agar seluruhnya menggunakan bahasa inggris dalam percakapan sehaari-hari,,, yaaaa biar ala-ala london gitu, kakak kelas semuanya menggunakan bahasa inggris dalam percakapan sehari-hari, waaah keren pengen bisa seperti kakak itu,kakak tingkat yang kelas II Mts aja udah bisa lancar berbicara menggunakan bahasa inggris, apakah tahun depan 2006-2007 aku bisa seperti mereka?, kok bisa ya mereka berbahasa secara langsung.? Aku heran juga dengan kakak-kakak itu,,
Wah ini merupakan tantangan baru dalam hidupku, berbahasa inggris di small london.. asyik juga kedengarannya..
Azan telah  berkumandang,,menandakan waktu subuh,,ini  Awal pagi aku berada di ponpes NH, bangun subuh untuk mengerjakan sholat shubuh secara berjamaah,, jujur sebelumnya aku jarang sekali bangun sepagi ini, tapi aku harus mengikutinya karna ini adalah peraturan pondok bahwa sholat lima waktu wajib dilakukan berjamaah di mesjid PMNH,,aku masih ngantuk bwanget..dan aku paksakan mata ku, setelah sholat subuh kegiatan pondok dilanjutkan dengan  pemberian “vocab”. dua vocab untuk setiap harinya yang terdiri dari bahasa inggris dan arab, misalnya:
 -يأكل أكل to eat  =makan
Kemudian membuat kata pendek dengan menggunakan bahasa inggris atau pun arab. Waw  hal baru lagi yang aku dapatkan disini..
Setiap hari kalau dijumlahkan ada 4 kosa kata baru yang diberikan oleh kakak kelas. Lumayan banyak juga ya, kalau sudah 6 hari  itu berarti udah ada 24 kosa kata.. Tahu kah kalian ternyata kosa kata yang telah diberikan itu harus digunakan dalam berbicara kepada siapa pun setiap hari..wah ini tantangan juga buat aku.. kata ust & usth  di situ kalau salah dak papa asalkan digunakan,,yah itu sudah membuat aku tidak begitu takut lah,,bagi santri yang tidak menggunakan bahasa resmi pasti kena hukum, malam-malam di panggil ke munazomah , tau dak kalian munazomah  itu apa? Hmm..baiklah akan aku kasi tau,,,, kata kakak tingkatku sih munazomah Itu merupakan kantor yang digunakan untuk berkumpul, musyawarah ,  juga sebagai tempat penghukuman (‘iqob) bagi santri yang melanggar peraturan..ih…kayak tempat pengadilan aja agaknye ye,, jangan lah sampai aku di panggil di tempat ini,, ini hal yang menakutkan bukan?? 
Tak terasa ternyata sudah sekitar satu minggu aku menjalani hidup di ponpes NH, aku juga tidak menyangka, hidup di ponpes bukanlah sesuatu yang membosankan,,banyak sekali aku mendapatkan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah aku ketahui sebelumnya.. WAAAAAAAH  ada perubahan baru lagi  disetiap pamplet, minggu kemarin tertulis small loondon sekarang sudah berubah  tulisannya menjadi  Al-‘Arabi, kosa kata disetiap tempat yang minggu lalu bahasa inggris telah diganti dengan menggunakan bahsa arab ,aku tau ini adalah  pertanda bahwa bahasa resmi minggu ini adalah bahasa arab. kayak orang arab beneran deh,,, yaaaaa......... mau ngomong apa aja pake’ bahasa arab… Wah ini baru namanya belajar bahasa arab beneran,  selain fasilitas mendukung, lingkungan pun sangat mendukung rasa –rasa berada benar-benar berada di  saudi arabiya,. emang pernah??  Tidak sih, Cuma sering lihat di film-film … semua orang yang ada di ponpes menggunakan bahasa arab, hebat bukan??
Suasana, pengalaman, baru terus mengisi hari-hari ku di ponpes,,, setiap hari dilapangan diadakan membaca  do’a malam sebelum Pelajaran dilaksanakan,  selain itu ternyata ada pengumuman dari kakak pembimbing,  pengumuman apa yaaaa,,aku penasaran..dan yang membuat aku tidak puas hati adalah aku tidak paham apa yang dibicarakan kakaknya,,bagaimana mungkin aku mengerti apa yang mereka katakan dengan menggunakan bahasa arab,,aku kan tidak tau ,,sebeeel rasanya…jadi bingung pengumuman apa yaa??? Aku terus bertanya dalam hati…  Dan akhirnya ada kakak kelas yang memberi tahu bahwa isi pengumumnya adalah setiap santri harus menggunakan bahasa arab dan merupakan bahasa resmi minggu ini, siapa yang tidak menggunakan bahasa arab maka akan di jatuhi hukuman,.ih kalau sudah mendengar kata hukuman rasanya ngeri juga ya… untuk kelas pemula seperti aku ni  diberi keringan selama 6 bulan, setelah 6 bulan dilarang menggunakan bahasa indonesia apalagi bahasa daerah,,akhirnya selamt juga diriku.., pengumuman yang selanjutnya kalau kemana-mana harus membawa buku vocab yang ketahuan tidak membawa maka akan dicatat namanya kemudian siap-siap deh untuk di hukum malamnya..serba hukuman aja kayaknya bagi yang tak taat..
Aku merasa heran mengapa harus membawa buku vocab ya??, setelah aku tanya kata kakak tingkat buku vocab itu dibawa untuk digunakan dalam berkomunikasi dengan siapapun selagi masih di area ponpes NH, ketika tidak tahu bahasa arabnya ataupun bahasa inggrisnya maka bisa membuka buku vocab untuk dilihat bahasa arabnya, ataupun bahasa inggrisnya..
Ada lagi penunjang kemahiran berbahasa , hampir seluruh santri kurang menyukai kegitan ini, “MUHADHAROH”   kalau bisa milih antara sakit dan muhadarah mendingan pilih sakit ajalah, emang sih sebenarnya kegiatan ini sangat bagus untuk melatih kita berbicara didepan audiance  dengan tutur bahasa yang bagus, sopan, selain itu melatih mental kita ketika kita terjun di masyarakat. Tapi ini adalah kegiatan yang menakutkan..jika berbuat kesalahan hukumannya bisa berupa keliling lapangan,,duh capek deh…
kegitan ini seminggu diadakan tiga kali setiap malam jum’at ini khusus untuk bahasa indonesia, kemudian malam senin khusus untuk bahasa inggris, dan hari kamis  pukul 10.30 WIB sampai 12.00.  kegiatan ini serasa lama buangeeeeeeeeeeeeeeet bagi aku.. Kata teman-teman ,“macam dah belomot  rase dudok kat dalam tu” dan satu lagi jika kedapatan santri terkantuk-kantuk juga disuruh keliling lapangan “emmmm malulah “   nanti disuruh ambil kesimpulanlah dari apa yang di pidatokan oleh teman-teman, iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii hal yang membosankan,,lagipun aku dak bisa lah.. Namun seiring waktu pun aku bisa dengan sendirinya itu karena tuntutan juga sih daripada kena ‘iqob, mendingan memaksa diri sendiri untuk bisa bukan? ..hehehe...tapi bukan artinya tidak ikhlas ya…
Tak terasa setahun sudah aku berada di ponpes NH, aku merasakan perubahan yang sangat besar dalam hidupku yang dulunya aku tidak bisa sama sekali berkomunikasi dengan menggunakan bahasa arab sekarang sudah bisa sedikit-sedikitlah hee hee hee yaaa walaupun belum lancar buanget seperti kakak kelas yang lainya yaaa yang namanya belajar perlahan-lahanlah tapi pasti... Ya ngak??? ,iya aja deh.. dan sekarang aku sudah bisa memahami pembicaran, pengumuman yang diberikan oleh ust, usth dan kakak kelas tanpa  harus mintak terjemahkan lagi oleh kakak kelas , ini merupakan suatu perubahan bukan? Seneng juga rasanya,..



Materi
 Masa liburan sudah berakhir,,macam baru  liburan tahunan, kini udah mau kembali ke NH lagi, masih kangenlah sama ortu di Rumah, sedih deh pisah lagi ,,,,,,
mak ......
Yah....... doa’akan ya anak mu ini dalam menuntut ilmu mudahan  diberi kemudahan dan ilmunya menjadi berkah dapat berguna untuk dunia dan akhirat, maafkan kesalah anak mu ini, maafkan belum bisa membalas apa yang telah diberikan hingga saat ini “
I love you mak & ayah
Pohon-pohon bakau berjejer di sepanjang pantai,Kapal berlayar  perlahan –lahan meninggalkan kampong halaman terrcinta..selamat tinggal semuanya, aku doakan aku ya…lama kelamaan hilang  wajah  ibu dari pandangan mataku karena kapal berlayar kencang melaju melewati bahtera samudera.., beberapa jam kemudian welcome to NH Alhamdulillah sampai dengan selamat.
Beberapa hari kemudian pengumuman kenaikan kelas , Alhamdulilah aku lulus dengan jayyid, ternyata dikelas dua ini lokalnya  dipisahkan antara santriwan dan satriwati gak papalah lebih fokus belajarnya kali ya...
“Ohhhhhhhh tidak”  tanpa sepengetahuan aku  ternyata semua materi pelajaran menggunakan bahasa arab fiqih, nahwu, shorof, tamrin, tajwid, muthola’ah, dll dalam menerangkan pun menggunakan bahasa arab, hanya waktu terpaksa aja menggunakan bahasa indonesia, aku tidak yakin kalau aku mampu untuk menghadapinya, aku bukan sosok orang yang pintar,..ini adalah tantangan berat bagiku,,bagaimana mungkin aku akan memahami pelajaran dengan baik jika aku tak tau artinya…ini membuat aku gak paham , jadi ngantuklah belajarnya, kenapa ini terjadi kok ngantuk sih,,,,,,terkadang aku sering menyalahkan mataku ini..,  mungkin ini belum terbiasa. Seiring waktu akhirnya terbiasa.  Pada mata pelajaran nahwu kami menggunakan Nahwu wadhi, buku nahwu ini banyak memberikan contoh-contoh dalam kalimat, aku suka kalau belajar banyak contohnya di bandingkan harus melihat keterangan qoa’id, yang panjang-panjang, tapi contohnya dikit.
Ust yang mengajarkan nahwu juga memberikan contoh bukan hanya dari buku saja tetapi contoh-contoh kalimat yang sering dipakai sehari-hari, ini best dah, kemudian menerangkannya dengan menggunakan bahasa arab jika kurang paham maka mau gak mau yaaaaa pakai bahasa indonesia juga setelah semuanya paham maka satu persatu membuat contoh dengan menuliskannya di papan tulis kemudian dikoreksi jika ada yang salah…

Di kelas dua ini perkembangan bahasaku sedikit demi sedikit meningkat dan aku mulai lancar menggunakan bahasa arab, bahkan terasa sudah menjadi bahasa sehari-hari seperti menggunakan bahasa di rumah sendiri saat berinteraksi bersama keluarga..akhirnya aku juga bisa…
Sore itu di mushola aku termenung sendirian sambari menatap pohon –pohon  yang di gelantungi oleh beberapa monyet aku mengoreksi diri ini apa yang telah ku dapatkan selama kurang lebih dua tahun aku disini, jujur aku merasa bahagia ku telah bisa berbahasa asing disini tapi, aku tak memiliki prestasi yang dapat aku banggakan kepada orang tua aku, aku merasa ini adalah hal yang sangat buruk semasa aku disini, untuk masuk sepuluh besar aja aku tak mampu apalagi untuk menjadi juara kelas, kenapa ini tejadi pada ku, kenapa aku tak bisa berada diposisi mereka, ya Allah kapan aku bisa merasakan apa yang mereka rasakan? Aku anak yang tak bisa di banggakan oleh orang tua ku, terkadang aku berpikir semunya ini tidak adil, aku telah berusaha untuk belajar sampai larut malam bahkan waktu tidur malam bisa dihitung mungkin hanya 3 jam, tapi apa yang ku harapakan tidak sesuai dengan apa yang telah aku usahakan,  jika aku kurang berdo’a aku telah berdo’a tapi kenapa?? Sekan-akan diri ini putus asa.
Tanpa ku sadari air mataku mengalir dari sudut mata ku, saat itu aku tak tau aku harus berbuat apa, tapi  dalam kesedihan ini aku selalu teringat akan kata –kata jangan putus asa, NEVER STOP TRAYING,  kata yang pendek tapi bermakna luas. Tak terasa oleh ku jarum jam menunjukan pukul 17.00 wib, waktunya mandi, aku teringat bahwa nanti shalat dilapangan karena ada sedikit tausiyah dari ust.
Dilapangn yang luas itu santriwan dan santriwati  telah berkumpul, dan ust pun memulai tausiyahnya, ......... dari tausiyahnya itu aku mendapatkan beberapa masukan yang membuatku lebih lega atas pemikiran ku tadi sore, memang betul apa yang beliau katakan bahwa keihklasan itu perlu menjadi landasan setiap melakukan pekerjaan, tanpa keikhlasan semua yang kita lakukan akan terasa siasia, namun jika dilandasi dengan ikhlas lilaahita’ala akan terasa lebih nikmat, lebih puas, dari melakukan sesuatu tanpa keikhlasan akan selalu terasa siasia...






Program Ajaran Baru
Awal ajaran baru ini merupakn awal mula melangkah untuk meraih masa depan. Kekurangan dimasa lalu menjadi cerminan untuk mengubah masa yang akan datang. Saat ku mulai membuka mata beranjak dari tempat tidur mulai mengganti untuk berwudhu’ seperti hal biasa yang dilakukan santriwati PMNH.
Pukul 07.00 wib lonceng pun berbunyi semua berkumpul dilapangan mendengarkan beberapa arahan sebelum menujukan lokal masing- masing. .ternyata ada program baru untuk meningkatkan bahasa santri, diadakannya muhadastah (berkomunikasi dengan bahasa arab /inggris )  setiap pagi sekitar 30 menit sebelum masuk kelokal ini dijadikn rutinitas setiap pagi, melatih  kemahiran berbicara dan menyimak.
Keesokan harinya program yang telah direncanakan,  pun mulai dilaksanakan mulanya memang agak sulit namun perlahan-lahan mulai di pahami oleh santriwan dan santriwati.
Pembelajaran ditahun ini lumayan sulit karena disamping harus mempelajari ilmu agama dan bahasa aku sebagai santri kelas tiga Mts besamat teman-teman lain harus mempelajarai ilmu-ilmu yang akan keluar di UAN nantinya. Semuanya harus diseimbangkan, bukanhal yang mudah untuk menyeimbangkannya.. mengingat jadwal kegiatan pondok yang begitu komplit…sabarkan aku ya Allah…
Daun yang sudah tua pun gugur berganti dengan daun yang baru..ini juga terjadi pada diriku…Hari berganti hari, bulan berganti bulan,tanpa kusadari hingga tibalah saatnya untuk menghadapi UAN, aku merasa takut..aku  harus lebih giat belajar dan lebih semangat dalam beribadah…
Manusia di ciptakan oleh Allah tidak lah ada yang sama, ini menandakan kebesaran dan kekuasaan Allah… Setiap manusia memang berbeda, beda pemikiran, watak, sikap.  seiring dengan banyak yang akan dihadapi maka banyalak permasalahan yang dihadapi, dari perbedaan pendapat antara teman, sehingga ini memepengaruhi konsentrasi dalam belajar namun itu bisa diatasi walaupun agak sulit.  
Masa yang menjadi momok para pelajar di seluruh tanah air…akhirnya setelah dinanti-nanti pengumuman UAN pun telah keluar Alhamdulillah suatu kesyukuran yang luar biasa ternyata semuanya lulus.     
الله أكبر .... الله أكبر
Lantunan adzan terdengar sangat merdu dari mesjid, aku dan teman-taman ku segera menunaikan shalat  ashar, usai shalat ashar dan mufradat, sejenak aku berdiri masih menggunakan mukena di lantai dua sambari melihat kelangit ada pesawat terbang lewat, tiba –tiba terbenak  di hati aku ingin pesawat terbang, mulut ini pun berkata “suatu saat nanti  aku pasti bisa naik pesawat terbang I am promise ”
Teeeeeeeeet,teeeeeeeeeeeeeeet teeeeeeeeeeet bel berbunyi dengan nyaring memecahkan khayalan ku saat itu, terdengar jelas suara kakak kelas berteriak “ tasaro’na ya ukhti ilal maidan,,,, riadhoh  berulang –ulang aku pun segera berlari  menuju kamar ku dan segera menukar baju untuk olahraga dilapangan. 



Language Party

            Kemampuna berbahasa seseorang tentu berbeda dengan yang lainya. Namun keterampilan berbahasa ini bisa dilatih dengan baik. Segala macam upaya yang dilakukan oleh ust dan usth PMNH untuk meningkatkan bahasa santri. Tidak mudah untuk membangkitkan semangat untuk berbahasa, perlu banyak kegiatan yang menarik dan tidak membosankan.
Malam ini seusai membaca do’a untuk belajar malam, ternyata diumumkan akan diadakan language party yang dalam artian adalah pesta bahasa  yang akan diikuti oleh santri-santri, ini merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya ,biasa lah kerja program bagian bahasa, namun kali ini namanya aja yang berbeda,  “language party”  kira kira isinya sama gak yaa,
Pada acara ini setiap kamar mengutus untuk mengikuti language party. Acara ini untuk meningkatkan kemahiran berbahasa baik dari segi berbicara, grammarnya, dll. Di NH sealalu berupaya untuk meningkatkan bahasa santrinya selalu berpegang kepada kata
" الغة تاج المعهد" atau “language is our crown” bahasa adalah mahkotanya ma’ahad,
            Dalam party language ini diadakan lomba menerjemahkan lagu yang berbahasa Indonesia ke bahasa inggris sesuai dengan grammarnya, debat, pidato, menyanyikan lagu-lagu yang berbahasa inggris dan arab, mengarang puisi dan novel yang yang berbahsa arab dan inggris, drama yang menggunaakan bahasa arab, cerdas cermat, dan lain-lain. Di language party ini seluruh santri diharuskan untuk aktif dalam mengikutinya. serubukan apa apalagi kalau kamarnya juara umum emmmmm hadiahnya buanyak buanget, berkotak-kotak..menyenangkan bukan???
            Best buanget lah ,,,,,,,,,,,
            Sudah beberapa tahun tinggal dan beradaptasi di lingkungan berbahasa ini ternyata banyak kegiatan yang diselanggarakan ini semua mendukung kegiatan bahasa. Setiap kegiatan mengutamakan bahasa asing. Bahkan dalam panggung gembira yang diadakan setahuan dua kali ini tidak lepas dari drama –drama yang berbahasa arab dan inggris.
            Terkadang hati ini berkata bahwa ini sebuah tekanan yang berat bagi ku, jujur di sini materi yang diajarkan menggunakan bahasa asing, aku sempat bingung nyaris tidak paham, apalagi waktu ujian aku hanya menghafal aja hanya beberapa mata pelajaran saja yang aku pahami. Aku hanya berusaha semampu ku, walau pun  terkadang tak sesuai dengan apa yang ku inginkan aku harus menerimanya, mungkin hanya setakat itu lah kemampuankau, tak perlu aku berbuat curang, mencontek membawa catatan dan lain-lain. ‘itimadu ‘alanafsi.



Di Penghujung

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan…Ada yang namanya permulaan tentu tidak jauh dengan kata-kata pengakhiran begitu juga dengan perjalanan hidup ku di NH ini seiring waktu tidak terasa ternyata kini telah berada dipenghujung perjalanan hidup di NH ini,  dipenghujung ini merupakan akhir dari merasakan lingkungan hidup yang penuh dengan berbahasa asing, itu menandakan aku   akan keluar dari small london dan arabic yang takkan pernah aku temui dimanapun..sedih namun ada kebahagiaan tersendiri ...aku mendapat pelajaran yang tak ternilai harganya...trimakasih ustadz dan ustadzah ku tercinta semoga ilmu yang aku tuntut di ponpes NH bermanfaat dan berkah dunia akhirat,,amin ya Rabbal alamin...
Pagi ini tidak separti biasanya tidak seriang biasanya, kulihat wajah teman-teman pancaran senyumnya tak seperti biasanya, seluruh santriwan dan santriwati berkumpul dilapangan saatnya yudisium, ini terakhir kita berkumpul dalam status yang sama santriwan dan santriwati, setelah ini mungkin dari mereka ada yang berubah status menjadi mahasiswa, guru, ust, usth, bahkan suami ataupun istri. Enam tahun itu bukanlah waktu yang singkat, tapi dengan satu hari ini telah menjadi kenangan terakhir bersama bersama lagi, itu mungkin tapi tidak akan rasanya sama seperti yang dirasakan saat ini.
Tetesan air mata terus mengalir, dari setiap sudut mata teman-teman ku, tapi tetesan itu takkan mengubah hal yang telah terjadi, berpisah itu pasti dan takkan ada yang bisa menghalangi. Sampai jumpa kembali teman-teman ku.


Sukabumi
Aku bingung, teman aku akan melanjutkan pendidikan ku? Itu yang aku pikirkan, jauh ku merenung dan memikirkan langkah apa yang harus aku pilih, aku mau kuliah, tapi kuliah butuh biaya yang banyak, entah kenapa dalam benak ku sebelum kuliah aku harus punya skill apa pun itu aku harus punya keterampilan, aku tak ingin kuliah hanya kuliah saja, aku harus mengembangkan apa yang aku dapat di PMNH,  akhirnya ku bertekat untuk pergi ke Sukabumi. Alhamdulillah atas izin Allah ayah dan mak ku meridhoi aku untuk pergi ke Sukabumi?
Keinginanku untuk pergi kesukabumi, aku ingin belajar kaligrafi, ini semua kulakukan agar aku mempunyai keterampilan, aku tak ingin hanya kuliah, belajar menghadap buku, mendengarkan keterangan dari dosen, sedangkan diluar sana aku tak mampu untuk berbuat apa-apa.
Sore itu dibandara terlihat ramai sekali, mata melirik kesana –sini mencari teman ku yang ingin pergi ke Sukabumi, mata ku terhenti di tempat duduk sebelah ATM “ hai “ teriak ku berulang-ulang  mata mereka pun tertuju oleh ku, “ dah lame nunggu?” tak lah kata mereka, tak lama kemudian kami pun check in. Selang beberapa waktu, keberangkatan pun di umumkan. Aku sedih ortu ku tidak mengantar ku, karena tempatnya lumayan jauh dan memerlukan biaya yang banyak,  aku hanya diantarkan oleh wak ku,  yang di Pekanbaru, itu  pun cuman sampai aku bertemu dengan teman-teman ku, sebenarnya hati sedih, seakan-akan air mata akan mengalir, tapi masih bisa kutahan aku tak ingin menampakkan kesedihanku di depan teman-temanku, air mata ini mengalir dalam hati ku saja, cukup aku dan Tuhan yang tau.
Saat pesawat akan terbang aku terasa deg-degan, maklumlah belum pernah naik pesawat baru pertama, suara yang menyakitkan telingaku, suara yang rasanya mau memecahkan telingaku,  namun beberapa menit kemudian suara itu perlahan –lahan pun mulai lirih, nafas ku legah “ huff aku berpikir sejenak bukan kan ini yang aku inginkan 3 tahun yang lalu, alhamdulillah terwujudkan terimakasih ya Allah. Mudahan ini bukan pengalaman terkahirku. Tiba –tiba teman sebelah ku bertanya “ kenapa ka?”  “gak papa jawab ku”  sambil tersenyum.  Akupun terlelap tidur, karena menahan dinginnya AC pesawat.
Melihat keindahan malam negara indonesia ku, ini pertama kalinya , waaaaaaaaaaaau , indahnya lampu yang warna –warni menghiasi bangunan yang menjulang tinggi, dan berbagai macam bentuknya jika kita lihat dari atas sungguh menkjubkan ini , pertama kali dalam hidup ku,  ku tak pernah melihat ini sebelumnya. Keindahan ini kulihat ketika pesawat akan mendarat di bandara Soekarno Hatta.
Allhamdulillah sampai di Jakarta dengan selamat. Aku dan teman teman melanjutkan perjalanan ke Sukabumi lumayan lama, ini hal yang paling tidak kusenangi aku tak bisa melakukan perjalanan jauh menggunakan mobil, aku mabook.
Jam 03.00 WIB mobil berhenti didepan gerbang aku pun terbangun dan ternyata aku telah sampai di kota Sukabumi , ya ini dia LEMKA (Lembaga Pengembangan Kaligrafi Al-qur’an), saat ku keluar dari mobil udara terasa sangat dingin sekali, udara pegunungan yang sangat dingin seakan-akan menusuk tulangku, luar biasa dinginya aku baru pertama kali merasakan kedinginan yang sangat mendalam, seperti disimpan dilemari es.
Disinilah aku memulai hidupku dengan menghadap tinta, kertas, resam, setiap waktu, hari pertama belajar tulisan arab, tentunya ust disitu mengajarkan huruf yang paling mudah, alif  dengan  khat naskhi, hari itu aku hanya menulis huruf alif saja sampai benar- benar terlihat indah, berlembar-lembar kertas putih bergoreskan huruf alif disekitarku ini tanpa kusadari. Kemaren huruf alif hari selanjutnya huruf  ba , dan tsa , terangkum menjadi satu, huruf-huruf yang diajarkan terganutng dengan tingkat kemudahan dan keserasian antara huruf yang lain, ini di atur agar santri dapat dengan mudah menulis, dan membedakan bentuk-bentuk , kaidah huruf tersebut.
Sebelum aku masuk ke lemka aku berpikir kalau disini hanya belajar huruf-huruf saja, kemudian mengetahui kaidah tulisan naskhi, sulust, diwani, diwani jali, riq’ah, kufhidan farisi, ternyata itu salah, disini ternyata diselah-selah kegiatan itu ada didalamnya ada pembelajaran bahasa arab, ust Imam Syaiful Mu’mi, beliau yang mengajarkan kami tentang qoa’id usai tahsin Qur’an, susunan duduknya berbentuk setengah lingkaran, beliau kurang dalam menerapakan metode dalam pembelajaran bahasa arab tapi aku suka dengan keterangannya, ini yang memebuatku paham, beliau menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh santri-santrinya, kemudian menunjuk satu persatu untuk memberikan contoh, Selain belajar menulis huruf-huruf arab ternyata aku juga mendapatkan ilmu tentang bahasa.  Apa lagi kegiatan setelah subuh belajar kitab kuning yang didalamnya mempelajari tentang tatacara mengajar, kitab ini juga menggunakan bahasa arab.
Setahun sudah ku melewati hari-hari ku yang bertemankan tinta, kertas, resam, dan cat, saatnya aku pulang kepangkuan ayah dan ibuku,  Ini ketiga kalinya aku mengalami perpisahan dengan teman-teman yang aku sayangi. Sungguh melukai hati ini.   
Telah bebrapa waktu ku lewati pulau-pulau, daratan, bersama aliran air, kini aku telah merasakan kembali panasnya kota pekanbaru yang menerpa kulitku, “sudah lama ku tak merasakan hawa sepanas ini, kangen sudah setahun ku tak kembali ke kampung halamn ku”,
Pagi pukul 07,00 wib aku telah sampai di kampung  halamanku, bertemu dengan keluarga ku, aku rindu.........


Campus

Tahun 2012, bulan juni merupakan awal mula aku mengenal kampus, aku lulus di fakultas tarbiyah  jurusuan Pendidikan Bahasa Arab (PBA)” Alhamdulillah”,  sebelum aku memulai untuk belajar di PBA aku bertekat dari awal bahwa aku tak akan menyia-nyiakan ini, setiap waktu itu berharga, aku tak boleh lalai, aku harus lebih baik dari sebelumnya,
Awal mula masuk kampus hari senin pukul 07.00 ouw tidak, aku telat, ini awal yang buruk, awal  masuk kuliah aku telat, apakah ini cerminan untuk kedepannya? mudah tidak, sebenarnya aku tidak telat cuman aku terlalu lama berputar-putar mencari lokal aku bingung, lokalnya yang mana? ya akhirnya aku telat, pelajaran pertama arabiah mukasafah bersama pak Ahmad Syah, materi pertama hanya perkenalan.
Pak Ahmad Syah sosok seorang guru yang pertama kali, mengajarakan ku bahasa arab di UIN SUSKA jurusan pendidikan Bahasa Arab (PBA) seorang yang ikhlas memeberikan ilmunya kepoada mahasiswanya, sosok seorang guru yang selalu hidup dalam benak ku untuk semangat belajar bahasa arab, tutur bahsa yang bagus dalam menegur mahasiswanya, yang berbuat salah bahakan yang putus asa. Hingga mereka berubah menjadi leboih baik. Begitulah kesan pertama ku belajar bersama pak Ahmad.
  Jam menunjukan pukul 08.40 wib, waktunya pergantian mata kuliah, sebelum dosen masuk, aku sempat berkenalan dengan beberapa teman ku. Menanyakan nama dan asal itu sudah menjadi kebiasaan ku setiap ku temui teman yang baru kukenal, namaun kebiasaan yang sangat tidak kusenagi lagi, ketika aku sudah bertanya nama dan asal mereka tidak lama kemudian dengan sepontan tanpa disengaja  aku sudah lupa begitu saja, bukan kah hal itu sangat buru, butuh kurang lebih satu tahun untk ku mengapal semua nama teman-teman ku,
Pembelajaran bahasa asing, bahasa arab khususnya terasa lebih komplit ketika aku belajar bahasa arab di PBA UIN SUSKA, disini aku   mengetahui bagaimana metode dan media  yang sebaiknya digunakan, aku bersyukur pengalaman ku belajar bahasa asing semasa aku di sekolah dulu memberi gambaran, untuk belajar di PBA ini tidak terlalu sulit tapi agak membingungkan...... apa bedanya?
Di PBA  aku lebih mengenal bagaimana hakikatnya menjadi seorang guru bahasa arab, yang bisa mengajak peserta didiknya untuk cinta bahasa arab, tidak bosan dengan materi bahasa arab, menghapus anggapan orang bahwa bahasa arab itu sulit.
Di semester lima ini aku lebih banyak mengenal metode pengajaran bahasa arab, seperti metode mimem, audio lingual, 3-P dan lain sebagainya, bahkan pengajaran bahasa arab ini tidak jarang menggunakan permainan seperti, teka –teki silang, puzzel, bisik berantai dan lain sebagainya.
Pembelajaran bahasa di kampus ini membuat ku lebih paham akan quai’id dalam bahasa arab, namun yang sangat ku sayangkan, di saat ini aku tidak bisa merasakan suasana seperti di arab, layaknya aku hidup di pesantern dulu, yang setiap waktunya menggunakan bahasa arab, dan bahasa inggris. Tapi setidkannya disini, aku lebih mengenal qoa’idnya di bandingkan dulu.
 Pengenalan yang lebih mendalam mengenai bahasa arab di kampus UIN SUSKA ini, menghapus anggapan ku bahwa pembelajaran qoai’d bahasa arab itu hanya dengan metode qoa’id saja, ternyata didalamnya bermacam-macam metode, keragaman metode yang tidak membuat ku bosa. Pengajaran bahasa  arab ini mengikuti perkembangan zaman.
 Selain sebagai mahasiswa aku juga, berstatus  sebagai peserta MTQ, pastinya di bidang kaligrafi, aku bersyukur aku diberikan kemampuan seperti ini setidaknya aku bisa mengurangi biaya kuliah, dan  mengisi kekosongan ku, selain belajar aku juga harus, melatih tangan ku untuk selau kreatif, karena bagiku, “belajar itu perlu didampingi dengan keterampilan” jika dengan keterampilan seperti ini bisa membuat hati orang tua ku bahagia kenapa tidak,  ini merupakan janji ku dulu hingga saat ini tak pernah pudar, aku ingin membuat orang tua ku bangga, namun ini belum seberapa. Tapi aku akan terus berjuang tanpa putus asa, “just for you my parent”
Entah ini hanya sebuah hayalan, harapan, angan-angan, keinginan, ataupun target yang jelas, apa pun itu bisa jadi kenyataan jika ada do’a dan usaha  waiting me in paris J